Asaa'Ah

AHMAD ASMUI PUTRA JALERE SANKING BAPAK SURADI LAN SITI ZULAIKHO

spider

text asmui






salju


Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

RSS

Makalah Peran Pendidikan

MAKALAH
“PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN ZAMAN”

Makalah Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas Pengganti Presensi
 Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Dosen Pengampu: Siti Rokhmi Lestari, S.S., M.Pd.

Description: E:\Logo-UIN-Sunan-Kalijaga-Yogyakarta.jpg

















Di susun oleh :

Nama          :         Ahmad Asmui               
NIM            :         14410050
No.Absen   :        
Kelas          :         PAI.E



PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  SUNAN KALIJAGA
TAHUN 2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya kepada Kami dengan keadaan sehat wal afiat. dan tak lupa Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan agama islam dari zaman jahiliyyah sampai pada zaman Islamiyah ini, Sehingga kami dapat menyelesaikan suatu makalah yang menjadi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan, jurusan pendidikan agama islam fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Makalah yang berjudul “Peran Pendidikan Agama Islam Terhadap Perkembangan Zaman” merupakan aplikasi dari kami selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut,juga untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana peran pendidikan agama islam terhadap perkembangan zaman. Dalam penulisan Makalah ini penulis menyadari sepenuhnya tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
  1. Siti Rokhmi Lestari, S.S., M.Pd. selaku Dosen pengampu dan pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia .
2.    Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan Makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari tentang Bagaimana peran pendidikan agama islam terhadap perkembangan zaman.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.                                                                                                          
                                                                                                  Yogyakarta, 10 Februari 2015
                                                                                                            Penyusun
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENADAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1.Latar Belekang........................................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
1.4.Teknik Penulisan...................................................................................................... 2
1.5.Sistematika Penulisan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
2.1.Pendidikan Agama Islam......................................................................................... 3
2.2.Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Agama Islam......................................................... 6
2.3.Peran Pendidikan Agama Islam Terhadap perkembangan zaman........................... 9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 14
3.1. kesimpulan................................................................................................... ......... 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara alamiah,manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap.Tidak ada satupun makhluk ciptaan Tuhan di atas bumi yang dapat mencapai kesempurnaan/kematangan hidup tanpa berlangsung melalui proses.
Akan tetapi suatu proses yang diinginkan dalam kependidikan khususnya pendidikan agama islam adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu mengarahakan  anak didik kepada anak didik (manusia) yang mempunyai kepribadian yang bulat dan utuh, berakhlakul karimah sebagai manusia individual dan sosial serta hamba tuhan yang mengabdikan kepadaNya.   
Dalam makalah ini akan di jelaskan bagaimana peran pendidikan agama islam terhdap perkembangan zaman yang sudah modern seperti saat ini. Bagaimana dengan pendidikan agama islam akan mempengaruhi peserta didik (manusia) yang berkarakter dan kepribadian mulia, taat kepada Allah SWT dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
1.2.Rumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam pembahasan , penulis membatasinya dengan memberikan rumusan masalah berikut ini:
1.      Apa yang di makhsud dengan Pendidikan Agama Islam?
2.      Apa tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam?
3.      Bagaimana peran Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan zaman?
1.3.Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang di paparkan di atas, penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Untuk mengetahui apa yang di makhsud Pendidikan Agama Islam.
2.      Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam.
3.      Untuk mengetahui bagaimana peran Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan zaman.
 1.4.Teknik Penulisan
1.      Dalam penyusunan makalah ini, teknik penulisan yang digunakan adalah dengan Teknik Telaah Pustaka, yaitu meneliti kepustakaan atau buku-buku yang cocok dengan pokok pembahasan dengan menerangkan sumber-sumber tertulis.
2.      Teknik Searching, dengan mengambil Referensi dari internet.
1.5.Sistematika Penulisan
Agar makalah ini tersusun dengan baik, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN, yang meliputi : Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penulisan, Teknik Penulisan, Sistematika penulisan.
BAB II. PEMBAHASAN, yang meliputi : Pengertian dan penjelasan-penjelasan.
BAB III. PENUTUP, yang meliputi: Kesimpulan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pendidikan Agama Islam
A. Pengertian Pendidikan
                        Beberapa ahli pendidikan di Barat  memberkan pengertian pendidikan sebagai berikut :
§  Mortimer J. Adler
Pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara aristik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya-sendiri mencapai tujuan yang dietapkan yaitu kebiasaan yang baik.[1]
§  Herman H. Horne
Pendidikan adalah proses penyesuaian diri manusia secara timbal balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia dn dengan tabi’at tertinggi dari kosmos.[2]
§  Willam Mc Gucken, SJ
Pendidikan adalah suatu perkembangan dan kelengkapan dari kemampuan-kemampuan manusia baik moral, intelektual, maupun jasmaniah yang diorganisasikan dengan atau untuk kepentingan individual atau sosial dan diarahkan kepada kegiatam-kegiatan yang bersatu dengan penciptanya sebagi tujuan akhirnya.[3]

B. Pengerian Pendidikan Agama Islam
                        Bilamana definisi-definisi yang telah disebut daiatas dikaitkan dengan pedidikan agama islam, akan kita ketahui bahwa Pendidikan Agama Islam lebih menekankan pada keseimbangan dan keserasian perkembangan hidup manusia seabagai berikut:
§  Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002).
§  Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
§  Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil setelah proses berakhir.
§  Pendidikan Agama Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaebani, diartikan sebagi usaha mngubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatanya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan yang dilandasi dengan nilai-nilai islami.[4]
Jelaslah  bahwa pendidikan Agama Islam merupakan rangakaian usah membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan didalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial serta dalam hubunganya dengan alam sekitar diman ia hidup.Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai islami, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah akhlak al-karimah.
§  Hasil rumusan Seminar Pendidikan Agama Islam seindonesia tahun 1960, memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran islam dengan hikmah mengarahkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran islam.
Istilah membimbing, mengarahkan, melatih, mengajarkan, mengasuh dan mengawasi mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui pross setingkat demi setingkat  menuju tujuan yang ditetapkan yaitu ”Menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran islam.[5]
§  Hasil rumusan Kongres se-Dunia ke II tentang pendidikan Islam melalui seminar tentang komsepsi dan kurikulum pendidikan islam tahun 1980 dinyatakan bahwa: pendidikan islam ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan dari pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, peasaan dan pancaidra. Oleh karena itu pendidikan  islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi (fantasi), jasmaniah, keilmiahanya, bahasanya, baik secara individual atau kelompok, serta mendorong aspek-aspek itu kearah kebaikn dan ke arah pencapaian kesempurnaan hidup. [6]
2.2. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
A.    Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh.
Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
§  Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya.
§  Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
§  Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.
Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional.
Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud.
Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat kelak.[7]
B.     Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai berikut:
§  Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
§  Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat.
§  Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam.
§  Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
§  Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
§  Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.
§  Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.[8]
2.3. Peran Pendidikan Agama Islam Terhadap Perkembangan Zaman
Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan umat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekadar proses penanaman nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.
Globalisasi berpandangan bahwa dunia didominasi oleh perekonomian dan munculnya hegemoni pasar dunia kapitalis dan ideologi neoliberal yang menopangnya. Untuk mengimbangi derasnya arus globalisasi perlu dikembangkan dan ditanamkan karakter nasionalisme guna menghadapi dampak negatif dari arus globalisasi.
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta. Dengan demikian, pendidikan Islam itu berupaya untuk mengembangkan individu sepenuhnya, maka sudah sewajarnyalah untuk dapat memahami hakikat pendidikan Islam itu bertolak dari pemahaman terhadap konsep manusia menurut Islam.
Beberapa peran dan pentingnya Pendidikan Agama Islam terhadap perkembangan zaman adalah sebagai berikut:
A.     Dalam Lingkup Pendidikan Nasional
Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana air) menjadikan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa seperti telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh DPR dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu sistem pendidikan nasional.
Permasalahan yang perlu kita bahas adalah bagaimana cara pelaksanaannya agar pendidikan agama kita lebih berguna dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan akidah serta berbobot dalam perilaku amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari waktu kewaktu.
Idealitas tersebut baru dapat terlakasana dengan tepat sasaran jika kita mampu melaksanakan strategi dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa, kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin sekularisti karahnya.
Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak langsung mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas pola kehidupan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil yang secara homeostatic dapat mengembangkan dirinya dalam pola kehidupan yang kahasanah fiddunnya dan khasanah fil akhirat terhindar dari siksaan api neraka, secara simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya.
Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain adalah melalui proses pendidikan yang berorientasi kepada hubungan tiga arah yaitu hubungan anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat dan dengan alam sekitarnya.
1.        Hubungan dengan tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah mapan dan secara pasti dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahdzab yang awajib ditaati oleh anak didik secara syar’i.
2.        Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-norma yang mengarahkan proses hubungan antar sesame manusia bersifat lentur dalam komfigurasi rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsif-prinsif dasarnya yang absolute, dalam arti tidak cultural relativistik. Seluruh lapangan hidup manusia adalah merupakan arena di mana hubungan sosial dan inter personal terjadi sepanjang hayat, termasuk lapangan hidup iptek.
3.        Hubungan dengan alam sekitar menurut adanya kaida-kaida yang mengatur dan mengarahkan kegiatan manusia didik dengan bekal ipteknya dalam penggalian, pemanfaatan, dan pengolahan kekayaan yang menyejahterahkan kesadaran terhadap bahaya arus balik sanksi alam, akibat pengurasan habis-habisan terhadap kekayaan alam melebihikapasitas alamiahnya.
B.     Lingkup Sekolah Umum
        Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan menegakkan martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk transfer of knowledge dan transfer of values.
        Dalam konteks ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan pendidikan islam, merupakan bagian dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara kuat ia telah berusaha untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja tidak mampu menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan dukungan yang lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata.
         Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam memiliki transmisispritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan umum, sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya terletak pada keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta kepribadian. Karena itulah pendidikan islam memiliki beban yang multi paradigm, sebab berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.
        Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat dipisahkan, karena perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun manusia seutuhnya (jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan mengembangkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu dapat menemukan konsepsi baru ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun masyarakat islam sesuai dengan keinginan dankebutuhanyangdiperlukan.
C.     Dalam Lilngkup Lembaga Sekolah
         Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai    karsa sila pertama pancasila, tidak dapat terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia baik dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah dan dimasyarakat.
         Keimanan dan ketakwaan tidaklah dapat terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia menjadi manusia yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal ini tertuang dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam bagi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
          Manusia taqwa adalah manusia yang secara optimal menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam hubungan ini pendidikan agama berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui pendidikan disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.
          Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka pendidikan agama berfungsi:
§  Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang percaya dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa.
§  Mebina warganegara Indonesia menjadi warga Negara yang baik sekaligus ummat yang taat menjalankan agamanya.[9]
BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan ke dalam hal-hal berikut ini:
1.      Pendidikan Agama Islam sebagai suatu media atau wahana untuk menanamkan nilai-nilai moral dan ajaran keagamaan, alat pembentukan kesadaran bangsa, alat meningkatkan taraf ekonomi, alat mengurangi kemiskinan, alat mengangkat status sosial, alat menguasai teknologi, serta media untuk menguak rahasia alam raya dan manusia.
2.      Pendidikan Agama Islam bertujuan membentuk pribadi muslim sepenuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta dengan cara mengembangkan aspek struktural, kultural dan berupaya meningkatkan sumber daya manusia guna mencapai taraf hidup yang paripurna.







DAFTAR PUSTAKA

             
Asy-Syaibani, Umar Muhammad At-Toumy. 1975. Falsafah atTarbiyyah al Islamiyyah. Trabulus: Asy-Syirkah al-Ammah.
                    
Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Mortimer J. Adler, dalam  philosophies of education,
Herman H. Horne, ibid,
William Mc Gucken, SJ, ibid,p,op,cit,

Prof. Dr.  Omar Muhammad Al-Thouny Al-Syaebany ; Falsafah Pendidikan Islam; Terjemahan oleh Dr. Hasan Langgulumg.
           
Prof. H. M. Arifin, M. Ed.; Filsafat Pendidikan Islam;1993; Jakarta: BUMI AKSARA Anggota IKPI; Hal: 14-15



















[1] Mortimer J. Adler, dalam  philosophies of education, Hal : 209
[2] Herman H. Horne, ibid, Hal : 140
[3] William Mc Gucken, SJ, ibid,p,op,cit, Hal: 255
[4]  Prof. Dr.  Omar Muhammad Al-Thouny Al-Syaebany ; Falsafah Pendidikan Islam; Terjemahan oleh Dr. Hasan Langgulumg. Hal: 399
[5] Prof. H. M. Arifin, M. Ed.; Filsafat Pendidikan Islam;  Jakarta: BUMI AKSARA Anggota IKPI; 1993; Hal: 14-15
[6] Ibid, Hal: 16
[7]Asy-Syaibani, Umar Muhammad At-Toumy;. Falsafah atTarbiyyah al-Islamiyyah. ;
Trabulus: Asy-Syirkah al-Ammah.1975

[8] Asy-Syaibani, Umar Muhammad At-Toumy;. Falsafah atTarbiyyah al-Islamiyyah. ;
Trabulus: Asy-Syirkah al-Ammah.1975

[9]Daulay, Haidar Putra;. Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia;
Jakarta: Prenada Media;2004.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar