Asaa'Ah

AHMAD ASMUI PUTRA JALERE SANKING BAPAK SURADI LAN SITI ZULAIKHO

spider

text asmui






salju


Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

RSS

Jawaban UAS Pengembangan Kurikulum Semester III

Jawaban UAS Pengembangan Kurikulum 2014/2015
1.      Mengapa kurikulum berubah?
Karena, perubahan peradaban manusia yang semakin berkembang. Sehingga kurikulum pun perlu diadakan perubahan atau pengembangan guna dijadikan pedoman bagi steiap lembaga pendiidkan untuk menghasilkan lulusan yang dapat menjawab tuntutan zaman.
2.      Pendekatan-pendekatan kurikulum:
a.       Pendekatan subjek akademis
Yang diutamakan dalam pendekatan ini adalah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Karena setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu dan berbeda dengan sistematisasi ilmu lainnya.
Pengembagan kurikulum subyek akademik dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan) pengembangan disiplin ilmu.
b.      Pendekatan humanistik
Pada pendekatan humanistik berpusat pada siswa, jadi student centered, dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar.
Dalam pendekatan humanistik prioritasnya adalah pengalaman belajar yang diarahkan terhadap tanggapan minat, kebutuhan dan kemampuan anak.
Permasalahan yang perlu disadari adalah bahwa materi bukanlah tujuan. Dengan demikian, keberhasilan pendidikan tidak semata-mata diukur dengan lancarnya proses transmisi nilai-nilai (dalam hal ini materi pelajaran yang terformat dalam kurikulum), melainkan lebih dari sekadar hal itu.
Pendidikan humanistik menganggap materi pendidikan lebih merupakan sarana, yakni sarana untuk membentuk pematangan humanisasi peserta didik, jasmani dan ruhani secara gradual.
c.       Pendekatan teknologis
Kurikulum berisi rencana-rencana penggunaan alat dan media dan model pembelajaran yang berbasis pada penggunaan alat-alat teknologi
Pendekatan teknologi dlm pengembangan kurikulum ditekankan pada efektifitas program metode dan material untuk mencapai suatu manfaat dan keberhasilan. 
d.      Pendekatan rekontruksi sosial
Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Kurikulum ini bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahan yang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja, tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan lain-lain. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama. Melalui interaksi ini siswa berusaha memecahkan problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyrakat yang lebih baik.
Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi sosial antara lain melibatkan:
1)      Survey kritis terhadap suatu masyarakat.
2)       Studi yang melihat hubungan antara ekonomi lokal dengan ekonomi nasional atau internasional.
3)      Study pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi ekonomi lokal.
4)      Uji coba kaitan praktek politik dengan perekonomian.
5)      Berbagai pertimbangan perubahan politik.
6)       Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya.[16]
Pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi sosial harus memenuhi 3 kriteria berikut, yaitu: nyata, membutuhkan tindakan dan harus mengajarkan nilai. Evaluasi dalam kurikulum rekontruksi sosial mencakup spektrum luas, yaitu kemampuan peserta didik dalam menyampaikan permasalahan, kemungkinan pemecahan masalah, pendefinisian kembali pandangan mereka dan kemauan mengambil tindakan
3. Perbedaan kurikulum 2006 (KTSP) dengan kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP
No
Kurikulum 2013
KTSP
1
SKL  (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
2
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas XI
10
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

4. kurikulum 2013 pembelajarannya identik dengan pendekatan saintifik, apakah itu pendekatan saintifik? Dan bagaimanakah langkah-langkahnya?
Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013. Langkah-langkah pada pendekatan saintifik merupakan bentuk adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductiv reasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji Hipotesis.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
  • mengamati;
  • menanya;
  • mengumpulkan informasi/eksperimen;
  • mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
  • mengkomunikasikan.
Mengamati
Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya
Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Mengumpulkan informasi/eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
Mengasosiasikan/mengolah informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.  Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Referensi
Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran
Contohnya dalam pembelajaran PAI
Materi PAI aspekakhlak/budipekertidengantema ;berempatiitumudah, menghormatiituindah. langkah-langkahpembelajarannyadapatdijabarkansebagaiberikut :
1.Observing (mengamati).
Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan empati,hormat terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Menyimak dan membaca penjelasan mengenai empati,hormat terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari
2.Questioning (menanya)
Dengan dipandu guru mengajukan pertanyaan tentang cara menumbuhkan sikap empati,hormat terhadap orang tua dan guru. Mengajukan pertanyaan mengenai manfaat sikap empati. empati,hormat terhadap orang tua dan guru.
3.Eksperimen(eksplorasi)
Secara berkelompok mencari contoh-contoh nyata sikap empati di sekolah dan di masyarakat. Mendiskusikan dan mengelompokkan data dan informasi tentang manfaat yang ditimbulkan oleh sikap empati,hormat terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
4.Asosiasi(menalar)
Menganalisis dan menyimpulkan empati,hormat terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Menganalisis dan menyimpulkan hormat terhadap orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
5.Networking (membentuk Jejaring)
Mensosiodramakan perilaku empati,hormat kepada kedua orang tua dan guru. Memaparkan pentingnya perilaku empati dalam hidup bermasyarakat, dan bernegara. Memaparkan pentingnya hormat dengan orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Menanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan. kemudian menyusun kesimpulan.

1. CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH DASAR oleh: Achmad Hasim, M.Ag Tim Narasumber TOT Kurikulum 2013 Penulis, Tim Pengembang Kurikulum Puskurbuk Kemdikbud RI
·  Pendekatan ilmiah dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1. MENGAMATI 2. MENANYA 3. EKSPLORASI 4. MENGASOSIASI 5. MENGKOMUNIKASIKAN

1.  MENGAMATI
·Melihat, Membaca, Mendengar, Mencermati, Memperhatikan tayangan, Menyimak (Tanpa dan dengan Alat) Contoh: Peserta didik memperhatikan tayangan /mencermati pelafalan huruf hijaiyah
2.  MENANYA
·Menanya, Memberi umpan balik, Mengungkapkan,   Dialog mendalam secara klasikal untuk mengungkap bagaimana melafalkan huruf hijaiyah berdasarkan hasil pengamatan terhadap tutor/tayangan video. Melakukan tanya jawab tentang pelafalan huruf hijaiyah yang berkaitan dengan: 1)Bagaimana melafalkan huruf yang mudah diucapkan? 2)Bagaimana cara melafalkan huruf yang makhrajnya berdekatan? 3) Bagaimana cara melafalkan huruf hijaiyah dengan harakatnya?
3.  EKSPLORASI
·  Berpikir kritis, Mendiskusikan, Mengeksperimen Peserta didik melakukan kegiatan : 1.Melafalkan huruf hijaiyah secara berulang sampai pengucapannya benar secara individu,kelompok maupun klasikal, 2.Melafalkan huruf hijaiyah berharakat secara berulang sampai pengucapannya benar secara individu,kelompok maupun klasikal, 3.Mendemonstrasikan pelafalan huruf hijaiyah secara berulang sampai pengucapannya benar, baik secara individu, kelompok maupun klasikal.
4.  MENGASOSIASI
· Menghubungkan dengan materi lain, membuat rumusan •Menentukan karakteristik pelafalan huruf hijaiyah dan harakatnya •Mengidentifikasi huruf hijaiyah dari tingkat yang paling mudah dan sukar •Membuat klasifikasi pelafalan huruf-huruf hijaiyah
5. MENGKOMUNIKASIKAN· Mempresentasikan, Mendialogkan, Menyimpulkan •Menirukan pelafalan huruf per-huruf sesuai makhraj, secara klasikal, kelompok maupun individual •Mendemonstrasikan pelafalan huruf hijaiyah dengan baik dan benar •Mengevaluasi demonstrasi pelafalan huruf hijaiyah •Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar