PROBLEMATIKA KURIKULUM 2013
Implementasi kurikulum
2013 yang dilakukan M.Nuh (mantan Mendikbud) memang sudah
menjadi polemik masyarakat sehigga penghentian pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan ini menjadi
kebijakan.Karena penerapan Kurikulum
2013 saat ini terlalu berat dan sangat merugikan seluruh siswa di
Indonesia, orangtua murid, dan para guru. semuanya terlalu cepat. Kurikulum
2013 disusun oleh tim di akhir 2012. Kemudian awal 2013, diterapkan di 3 persen
jumlah sekolah di Indonesia. Lalu 2014, diterapkan di 218 ribu sekolah
sehingga hal ini membuat kurikulum kembali ke KTSP 2006.
Tapi M
Nuh mengatakan bahwa kembalinya penetapan Kurikulum 2006 atau KTSP itu justru
mengacu pada kemunduran pendidikan Indonesia. Ia menganggap secara substansi
penetapan tersebut belum tentu lebih baik. Selain itu, M Nuh juga memaparkan
bahwa nantinya jika kebijakan Menteri Anies diterapkan akan membutuhkan waktu
adaptasi lebih lama karena para pengajar juga harus diberi pelatihan dan sosialisasi.
Dia menyayangkan hal tersebut karena para orangtua harus membeli buku KTSP baru
padahal buku Kurikulum 2013 sudah digratiskan.
Sebagai
jalan keluar, Anies mengatakan sekolah yang belum siap menerapkan kurikulum
baru tersebut akan kembali ke Kurikulum 2006 mulai
semester genap nanti .Kita beri kelonggaran untuk
sekolah yang mau tetap melanjutkan sambil kita evaluasi juga.Kemudian
buku yang sudah dicetak, disimpan di sekolah, kemudian kalau kita lakukan ini
dengan baik, nanti Insya Allah ketika kita jalankan lagi bisa kita
manfaatkanlagi.
Menurut
pandangan saya terhadap persoalan tersebut kalau kita melihat Prospektif dari
pengembanngan kurikulum, kurikulum itu mempunyai pendekatan tersendiri
berangkat dari mana kurikulum itu dibentuk baik melalui pendekatan humanistik ,
subjek akademik, teknologi ataupun konstruk sosial. Memaang kurikulum KTSP 2006
dan Kurikulum 2013 mempunyai kompetitif yang sama, hanya saja kurikulum 2013
lebih menekankan student center yang akan membentuk kualitas diri yang hebat,
baik kualitas kognitif, afektif dan psikomotorik.
Nah dengan pendekatan itulah
kurikulum itu akan terbentuk sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada
sehingga mmang benar da setuju ketika kurikulum 2013 dihentikan bagi sekolah
yang kurang mampu menjalankanya dan kembali ke kurikulum KTSP 2006, dan sambil
berjalan dan evaluasi juga berusaha belajar menerapkan kurikulum 2013. Begitu
juga sekolah-sekolah yang sudah menjalankanya 3 semester dan mampu dengan
kurikulum 2013 akan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar